Temperatur udara adalah keadaan
panas atau dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu, yang di
penggaruhi oleh banyak atau sedikitnya panas matahari yang di terima bumi. Temperatur
udara suatu tempat tidaklah sama meskipun kita tinggal di suatu daerah yang
bedekatan misalnya satu provinsi. Perbedaan temperatur udara suatu tempat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Intensitas radiasi matahari
1. Intensitas radiasi matahari
Intensitas
radiasi matahari berbanding lurus dengan temperatur suatu daerah. Semakin besar
intensitas radiasi matahari suatu daerah akan semakin tinggi pula temperatur
daerah tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah intensitas radiasi
matahari suatu daerah akan semakin rendah pula
temperatur daerah tersebut. Intensitas radiasi matahari menentukan
jumlah kalor yang di terima suatu daerah.

2.
Lama
penyinaran matahari
Lama
penyinara matahari ditentukan oleh derajat lintang suatu tempat dipermukaan
bumi. Semakin lama matahari bersinar di wilayah tersebut maka akan akan semakin
hangat tempat tersebut. Panjangnya siang ditentukan panjangnya lintasan
matahari diatas cakrawala. Indonesia terletak di lintang rendah (6 °LU – 11 °LS)
sehingga rata-rata suhu hariannya cukup tinggi. Lamanya siang hari pada musim
panas akan menjadikan musim panas menerima lebih banyak radiasi daripada musim
dingin

3. Albedo
radiasi matahari Albedo radiasi matahari adalah prosentase
radiasi sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi terhadap radiasi
yang diterima bumi. Rata-rata permukaan bumi memantulkan sekitar 30% radiasi
yang diterima dari matahari. Albedo tergantung dari jenis-jenis permukaan yang
menerima radiasi. Pantulan inilah yang dimanfaatkan untuk pembuatan citra
satelit karena awan memantulkan lebih banyak radiasi daripada bumi sehingga
dapat dengan mudah diketahui daerah-daerah mana yang memilik potensi hujan
lebih tinggi. Ketika albedo meningkat maka akan energi matahari yang diterima
bumi akan berkurang. Sedangkan saat albedo mengecil maka energi matahari akan
bertambah.
4.
Ketinggian
Semakin tinggi suatu daerah akan semakin rendah suhu daerah tersebut. Hal ini dikenal dengan Environmental Lapse Rate (ELR). ELR suatu tempat dapat berubah-ubah, namun rata-rata ELR adalah 0,5⁰ tiap 100 meter hingga ketinggian 11-12 kilometer (troposfer). Di indonesia, meskipun dikenal dengan daerah tropis, juga memiliki daerah bersalju yaitu daerah Pegunungan Jaya Wijaya.
5.
Topografi
Topografi permukaan bumi dibedakan menjadi 2 yaitu daratan dan perairan. Perbedaan pemanasan antara daratan dan perairan
menjadikan hal yang penting untuk dibahas karena permukaan bumi memanaskan
udara diatasnya. Untuk memahami variasi temperatur udara, terlebih dahulu kita
harus memahami sifat-sifat pemanasan dari daratan dan perairan.
5.1.
Daratan
Daratan memiliki sifat yaitu lebih cepat mengalami
kenaikan dan penurunan suhu. Daratan akan lebih cepat dalam menerima panas
begitu pula lebih cepat dalam melepas suhu daripada perairan. Sehingga variasi
suhu permukaan daratan akan lebih besar daripada perairan
Urban Heat Island adalah istilah
yang digunakan untuk menjuluki wilayah perkotaan yang lebih panas daripada
wilayah perdesaan. Penyebab terjadinya Urban Heat Island adalah :
5.1.1.
Struktur Bangunan Perkotaan
Di perkotaan lebih banyak bangunan-bangunan dengan menggunakan beton dan
aspal yang sangat mudah menyerap dan menyimpan panas daripada tumbuh-tumbuhan
dan tanah. Pada malam hari, saat suhu udara mulai dingin, beton dan aspal akan
melepas panas yang terakumulasi selama siang hari sehingga menjaga suhu
perkotaaan tetap hangat.
5.1.2.
Limbah panas
Limbah
panas adalah limbah yang dikeluarkan oleh AC, pabrik-pabrik, industri,
pembangkit listrik dan transportasi. Energi-energi yang dikeluarkan oleh benda-benda tersebut menghasilkan panas yang tersimpan
dalam perkotaan.
5.1.3.
Polusi udara
Polusi udara yang dikeluarkan kendaraan, industri, dan pabrik akan
menambah gas-gas yang sanggup untuk mengikat panas di wilayah perkotaan. Polusi
tersebut terakumulasi di wilayah perkotaan sehingga suhu wilayah perkotaan akan
tetap hangat.
5.2.
Perairan
Perairan memiliki sifat yang berbeda dengan daratan. Perairan cenderung
lebih lambat untuk menerima dan melepaskan panas. Berikut adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi lambatnya pemanasan air :
5.2.1.
Transparansi Air
Tranparansi air membuat sinar radiasi matahari bisa
menembus hingga beberapa meter. Hal ini mengakibatkan, dalam satu waktu,
radiasi matahari akan memanaskan air dalam jumlah yang besar, sehingga radiasi
akan terdistribusi hingga kedalaman tertentu yang mengakibatkan lambatnya
kenaikan suhu air. Berbeda dengan daratan yang hanya bagian permukaanya saja
yang dipanaskan.
5.2.2.
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang terjadi pada
fluida baik air maupun udara. Konveksi ditandai dengan adanya zat-zat yang ikut
bergerak seiring dengan perpindahan kalor. Dalam hal ini air saat menerima panas
dari matahari akan mengalami perpindahan dari air yang lebih hangat dekat
permukaan menuju air yang dingin di bawah permukaan. Maka terjadilah pergerakan
air secara vertikal di dalam air. Hal ini menyebabkan lambatnya kenaikan suhu
air.
5.2.3.
Kalor Spesifik
Kalor spesifik adalah jumalh kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan 1⁰ C suatu benda. Kalor spesifik air lebih besar daripada
daratan sehingga kenaikan suhunya akan lebih lama.
5.2.4.
Evaporasi
Evaporasi adalah perubahan wujud zat cair men
jadi
udara. Saat sinar matahari mengenai air maka sebagian air akan berubah menjadi
uap. Sehingga air yang lebih hangat akan berubah menjadi uap. Sehingga yang
tersisa adalah air yang dingin.
6. Tutupan
Awan
Awan
berfungsi sebagai penghalang sinar matahari yang masuk ke bumi. Seperti yang
dijelaskan diatas, awan yang memiliki albedo yang tinggi akan memantulkan
sebagian besar sinar matahari yang diterima menuju langit. Jika suatu daerah
diselimuti awan, maka energi yang diterima bumi akan menjadi sedikit. Hal ini
mengakibatkan daerah-daerah yang diselimuti awan pada siang hari maka akan memiliki
suhu yang lebih dingin. Sehingga temperatur udarasiang hari pada saat berawan
akan lebih dingin.
Pada
malam hari, daerah berawan akan menangkap radiasi sinar matahari yang
dipantulkan bumi. Maka sebagian panas bumi yang sebarusnya hilang akan
ditangkap oleh awan dan menjaga suhu bumi tetap hangat. Sehingga suhu bumi akan
lebih dingin saat malam hari tidak ada awan daripada diselimuti awan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar