Rabu, 03 Februari 2016

Mengenal Temperatur Udara


      Temperatur udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu, yang di penggaruhi oleh banyak atau sedikitnya panas matahari yang di terima bumi. Temperatur udara suatu tempat tidaklah sama meskipun kita tinggal di suatu daerah yang bedekatan misalnya satu provinsi. Perbedaan temperatur udara suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1.       Intensitas radiasi matahari
Intensitas radiasi matahari berbanding lurus dengan temperatur suatu daerah. Semakin besar intensitas radiasi matahari suatu daerah akan semakin tinggi pula temperatur daerah tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah intensitas radiasi matahari suatu daerah akan semakin rendah pula  temperatur daerah tersebut. Intensitas radiasi matahari menentukan jumlah kalor yang di terima suatu daerah. 

        Salah satu faktor yang mempengaruhi Intensitas radiasi matahari suatu tempat adalah sudut datang sinar matahari tersebut. Maka daerah-daerah yang berada di dekat ekuator menjadi daerah yang lebih panas daripada daerah-daerah yang jauh dari ekuator bumi. Hal ini disebabkan sudut datang radiasi matahari pada daerah ekuator adalah 90 derajat. Makin kecil sudut datang radiasi matahari makin kecil pula radiasi yang didapat.

2.       Lama penyinaran matahari
Lama penyinara matahari ditentukan oleh derajat lintang suatu tempat dipermukaan bumi. Semakin lama matahari bersinar di wilayah tersebut maka akan akan semakin hangat tempat tersebut. Panjangnya siang ditentukan panjangnya lintasan matahari diatas cakrawala. Indonesia terletak di lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) sehingga rata-rata suhu hariannya cukup tinggi. Lamanya siang hari pada musim panas akan menjadikan musim panas menerima lebih banyak radiasi daripada musim dingin


3.       Albedo radiasi matahari Albedo radiasi matahari adalah prosentase radiasi sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi terhadap radiasi yang diterima bumi. Rata-rata permukaan bumi memantulkan sekitar 30% radiasi yang diterima dari matahari. Albedo tergantung dari jenis-jenis permukaan yang menerima radiasi. Pantulan inilah yang dimanfaatkan untuk pembuatan citra satelit karena awan memantulkan lebih banyak radiasi daripada bumi sehingga dapat dengan mudah diketahui daerah-daerah mana yang memilik potensi hujan lebih tinggi. Ketika albedo meningkat maka akan energi matahari yang diterima bumi akan berkurang. Sedangkan saat albedo mengecil maka energi matahari akan bertambah.

4.       Ketinggian

Semakin tinggi suatu daerah akan semakin rendah suhu daerah tersebut. Hal ini dikenal dengan Environmental Lapse Rate (ELR). ELR suatu tempat dapat berubah-ubah, namun rata-rata ELR adalah 0,5⁰ tiap 100 meter hingga ketinggian 11-12 kilometer (troposfer). Di indonesia, meskipun dikenal dengan daerah tropis, juga memiliki daerah bersalju yaitu  daerah Pegunungan Jaya Wijaya.

5.       Topografi
Topografi permukaan bumi dibedakan menjadi 2 yaitu daratan dan perairan. Perbedaan pemanasan antara daratan dan perairan menjadikan hal yang penting untuk dibahas karena permukaan bumi memanaskan udara diatasnya. Untuk memahami variasi temperatur udara, terlebih dahulu kita harus memahami sifat-sifat pemanasan dari daratan dan perairan.

5.1.    Daratan
Daratan memiliki sifat yaitu lebih cepat mengalami kenaikan dan penurunan suhu. Daratan akan lebih cepat dalam menerima panas begitu pula lebih cepat dalam melepas suhu daripada perairan. Sehingga variasi suhu permukaan daratan akan lebih besar daripada perairan
Urban Heat Island adalah istilah yang digunakan untuk menjuluki wilayah perkotaan yang lebih panas daripada wilayah perdesaan. Penyebab terjadinya Urban Heat Island  adalah :
5.1.1.  Struktur Bangunan Perkotaan
Di perkotaan lebih banyak bangunan-bangunan dengan menggunakan beton dan aspal yang sangat mudah menyerap dan menyimpan panas daripada tumbuh-tumbuhan dan tanah. Pada malam hari, saat suhu udara mulai dingin, beton dan aspal akan melepas panas yang terakumulasi selama siang hari sehingga menjaga suhu perkotaaan tetap hangat.
5.1.2.  Limbah panas
Limbah panas adalah limbah yang dikeluarkan oleh AC, pabrik-pabrik, industri, pembangkit listrik dan transportasi. Energi-energi yang dikeluarkan oleh benda-benda tersebut menghasilkan panas yang tersimpan dalam perkotaan.
5.1.3.  Polusi udara
Polusi udara yang dikeluarkan kendaraan, industri, dan pabrik akan menambah gas-gas yang sanggup untuk mengikat panas di wilayah perkotaan. Polusi tersebut terakumulasi di wilayah perkotaan sehingga suhu wilayah perkotaan akan tetap hangat.
5.2.    Perairan
Perairan memiliki sifat yang berbeda dengan daratan. Perairan cenderung lebih lambat untuk menerima dan melepaskan panas. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya pemanasan air :
5.2.1.  Transparansi Air
Tranparansi air membuat sinar radiasi matahari bisa menembus hingga beberapa meter. Hal ini mengakibatkan, dalam satu waktu, radiasi matahari akan memanaskan air dalam jumlah yang besar, sehingga radiasi akan terdistribusi hingga kedalaman tertentu yang mengakibatkan lambatnya kenaikan suhu air. Berbeda dengan daratan yang hanya bagian permukaanya saja yang dipanaskan.
5.2.2.  Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang terjadi pada fluida baik air maupun udara. Konveksi ditandai dengan adanya zat-zat yang ikut bergerak seiring dengan perpindahan kalor. Dalam hal ini air saat menerima panas dari matahari akan mengalami perpindahan dari air yang lebih hangat dekat permukaan menuju air yang dingin di bawah permukaan. Maka terjadilah pergerakan air secara vertikal di dalam air. Hal ini menyebabkan lambatnya kenaikan suhu air.
5.2.3.  Kalor Spesifik
Kalor spesifik adalah jumalh kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1⁰ C suatu benda. Kalor spesifik air lebih besar daripada daratan sehingga kenaikan suhunya akan lebih lama.

5.2.4.  Evaporasi
Evaporasi adalah perubahan wujud zat cair men
jadi udara. Saat sinar matahari mengenai air maka sebagian air akan berubah menjadi uap. Sehingga air yang lebih hangat akan berubah menjadi uap. Sehingga yang tersisa adalah air yang dingin.
6.       Tutupan Awan
Awan berfungsi sebagai penghalang sinar matahari yang masuk ke bumi. Seperti yang dijelaskan diatas, awan yang memiliki albedo yang tinggi akan memantulkan sebagian besar sinar matahari yang diterima menuju langit. Jika suatu daerah diselimuti awan, maka energi yang diterima bumi akan menjadi sedikit. Hal ini mengakibatkan daerah-daerah yang diselimuti awan pada siang hari maka akan memiliki suhu yang lebih dingin. Sehingga temperatur udarasiang hari pada saat berawan akan lebih dingin.
Pada malam hari, daerah berawan akan menangkap radiasi sinar matahari yang dipantulkan bumi. Maka sebagian panas bumi yang sebarusnya hilang akan ditangkap oleh awan dan menjaga suhu bumi tetap hangat. Sehingga suhu bumi akan lebih dingin saat malam hari tidak ada awan daripada diselimuti awan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar