Minggu, 21 Februari 2016

Jenis Awan

         Di kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering merasa takjub. Saat melihat ke langit dan melihat barisan awan yang begitu indah. Ataupun saat kita mendaki gunung, saat kita berada di ketinggian tertentu, kita melihat lautan awan yang menutup permukaan bumi sehingga kita tidak bisa melihat lagi permukaannya. Memang awan adalah ciptaan Allah yang begitu indah. Allah telah mendesain perputaran (siklus) air sehingga menjadikan awan menjadi salah satu fase siklusnya. 
awan memiliki beragam bentuk dan jenisnya, begitu pula potensi hujan yang dimilikinya. Berikut ini adalah pembagian awan tersebut.
1.       Berdasarkan bentuknya
a.       Awan Cumulus
Awan Cumulus memiliki bentuk yang bergerombol, baik sedikit maupun banyak, dan berbentuk seperti Bunga Kol. Awan ini terkadang hanya berukuran kecil seperti gumpalan salju saja, namun bisa juga berukuran besar saat awan cumulus ini terkumpul.
b.      Awan Stratus
Awan stratus adalah jenis awan yang menutup seluruh langit. Dasarnya biasanya rapi dan halus jika dilihat dari bawah. Awan ini tersebar tipis di seluruh langit.
c.       Awan Cirrus
Awan cirrus adalah awan yang tipis berserat seperti bulu ayam. Biasanya hanya sedikit menutup langit dan berisi kristal-kristal es karena letaknya yang tinggi.
2.       Berdasarkan ketinggiannya
a.       Awan rendah
Awan rendah adalah awan yang berada pada ketinggian 0 meter hingga 2000 meter. Awan ini dinamai dengan menggunakan awalan strato. Contohnya adalah Stratocumulus, Stratus, dan Nimbostratus.
b.      Awan menengah
Awan menengah adalah awan yang berada pada ketinggian 2000 meter hingga ketinggian 7000 meter. Awan ini dinamai menggunakan awalan Alto. Contohnya adalah Altocumulus dan Altostratus.
c.       Awan tinggi
Awan tinggi adalah awan yang berada pada ketinggian diatas 7000 meter. Awan ini dinamai menggunakan awalan Cirro. Contohnya adalah Cirrus, Cirrostratus, dan Cirrocumulus

Berikut ini adalah jenis-jenis awan yang sering terjadi dan telah diamati oleh para observer di seluruh dunia.
1.       Cirrus (Ci)
Cirrus adalah awan yang memiliki ketinggian paling tinggi diantara semua awan. Awan ini berbentuk seperti bulu ayam atau bulu burung yang tipis. Komposisi awan ini kristal-kristal es karena letaknya yang tinggi. Awan ini dapat terbentuk dari puncak awan Cumulonimbus yang telah hilang dan terbagi menjadi awan rendah, menengah dan tinggi. Awan ini biasanya terlihat saat pagi hari dan cuaca cerah.

Cirrus
Cirrus











2.       Cirrocumulus (Cc)
Awan Cirrocumulus adalah awan cumulus dengan ketinggian diatas 7000 meter. Bentuknya sama dengan awan cumulus pada umumnya namun karena letaknya yang tinggi menjadikan awan ini terlihat sangat kecil dari permukaan. Awan ini terlihat seperti bintik-bintik putih yang menyebar.


Cirrocumulus
Cirrocmulus











3.       Cirrostratus
Cirrostratus adalah awan stratus yang berada pada ketinggian diatas 7000 meter. Awan ini dapat menimbulkan halo, yaitu lingkaran berwarna pelangi yang melingkar di sekitar matahari. Terjadinya halo diakibatkan oleh adanya pembiasan akibat sinar matahari melewati kristal-kristal es yang terdapat pada awan ini. Halo dengan diameter lebar menjadi indikasi bahwa cuaca cerah, namun apabila diameternya kecil menjadi indikasi bahwa akan terjadi hujan.


Cirrostratus
Cirrostratus












4.       Altocumulus (Ac)
Altocumulus adalah awan cumulus yang masuk pada keteori awan menengah. Ketinggiannya berkisar antara 2000-7000 meter. Awan ini terdiri dari tetes-tetes air yang tidak terlalu tebal. Terkadang altocumulus bercampur dengan altostratus sehingga menyulitkan pengamatan. Altocumulus juga termasuk dalam awan yang berpotensi hujan jika berkumpul menjadi gabungan awan yang besar. Dari permukaan bumi, altocumulus kadang terlihat seperti sisik ikan yang berderet-deret dengan ukuran lebih besar dari Cirrocumulus. Dalam bentuk lain awan ini juga mirip kastil sehingga diberi nama Altocumulus Castellanus.



Altocumulus
Altocumulus











5.       Altostratus (As)
Altostratus adalah awan stratus yang masuk pada kategori awan menengah. Awan ini biasanya berwarna abu-abu tipis dan menutup seluruh langit hingga berkilo-kilometer. Terkadang awan ini sulit dibedakan dengan bentuk awan tingginya yaitu cirrostratus. Namun ada beberapa hal yang dapat menjadi perbedaan. Antara lain awan ini lebih tebal dari cirrostratus, artinya matahari akan lebih sulit menembus awan ini meskipun saat kita melihat langit kita akan tahu dimana posisi matahari tersebut. Halo yang hanya terjadi pada cirrostratus juga dapat menjadi salah satu indikator awan ini. Bila awan ini menurunkan hujan maka selanjutnya awan ini diberi nama Nimbostratus (Ns)


Altostratus
Altostratus












6.       Nimbostratus (Ns)
Nimbostratus adalah awan stratus yang tebal, berwarna abu-abu gelap, dan menurunkan hujan. Hujan yang diturunkan awan ini biasanya hanya ringan atau sedang dengan durasi hujan yang panjang. Namun akan berbeda jika awan ini bercampur dengan awan Cumulus atau awan Cumulonimbus. Awan ini tersebar dengan cakupan wilayah yang lebar. Matahari tidak dapat menembus awan ini. Oleh sebab itu, saat kita melihat lingkungan di bawah awan ini, kita tidak akan melihat bayangan.


Nimbostratus
Nimbostratus dengan virga












7.       Stratocumulus (Sc)
Stratocumulus adalah awan yang termasuk awan rendah. Awan ini hampir sama dengan awan cumulus. Awan ini terbentuk dari kumpulan awan cumulus humilis (kecil) yang bergabung menjadi awan yang berukuran sedang. Salah satu ciri awan ini yaitu memiliki ukuran yang lebar, lebih lebar dari cumulus humilis, namun tidak terlalu tebal. Awan ini jarang menimbulkan hujan, namun saat awan ini berkumpul dapat menjadi awan stratus yang menutup seluruh langit dan menurunkan hujan.

Stratocumulus

Stratocumulus


8.       Stratus
Stratus adalah awan rendah yang menutup seluruh langit. Awan ini tampak seperti kabut yang dekat dengan permukaan bumi. Terkadang sulit membedakan awan ini dengan Nimbostratus, namun ada perbedaan yang patut dicermati. Pertama adalah tinggi dasar awan stratus umumnya lebih rendah dari awan Nimbostratus. Begitu pula dengan potensi hujannnya. Nimbostratus menurunkan hujan antara rendah hingga sedang, sedangkan stratus hanya menurunkan Drizzle.


Stratus
Stratus











9.       Cumulus (Cu)
Awan Cumulus termasuk awan konvektif yang memiliki potensi hujan tinggi. Awan ini memiliki berbagai ukuran. Cumulus Humilis (kecil) biasanya tidak menimbulkan hujan. Cumulus Humilis, di pagi hari, biasanya hanya bergerak mengikuti arah angin hingga bertemu dengan awan-awan lain. Namun saat awan ini berkumpul, saat siang hari, dan membentuk awan yang sedang (Mediocris) atau besar (Conngestus) maka awan ini memiliki potensi hujan yang tinggi. Awan ini juga memiliki potensi untuk tumbuh menjadi awan Cumulonimbus saat membentuk tiang atau Towering Cumulus (Tcu).

Towering Cumulus
Cumulus Congestus











10.   Cumulonimbus (Cb)
Awan ini merupakan awan penghasil badai petir. Awan ini adalah hasil pertumbuhan dari awan Cumulus Congestus. Maka dari itu terkadang sulit membedakan awan Cumulus Congetus dengan Awan Cumulonimbus. Awan ini memiliki tinggi dasar awan yang rendah, hanya sekitar 600 meter, namun awan ini dapat menjulang tinggi hingga ketinggian 13000 meter. Puncak awan ini dapat membentuk landasan yang mengakibatkan puncak awan ini terlihat datar.

Awan ini melepaskan energi yang begitu besar sebagai akibat dari penguapan air dan atmosfer yang tidak stabil. Berbagai endapan dapat dikeluarkan awan ini mulai dari hujan, salju, bahkan rambun (Hail). Kilat dan petir merupakan ciri khas adanya awan ini. Saat anda melihat awan besar dan di saat bersamaan anda mendengar petir atau melihat kilat, maka dapat dipastikan yang anda lihat adalah awan ini. Di dasar awan ini sering terjadi turbulensi angin kuat dan bisa menyebabkan angin puting beliung yang menyebabkan pohon-pohon tumbang, bangunan roboh, dan kerusakan-kerusakan lain. Awan ini begitu ditakuti di dunia penerbangan.

Cumulonimbus
Cumulonimbus














Tidak ada komentar:

Posting Komentar