Senin, 15 Februari 2016

Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016

                ­­­­­­­­­­­­­­Banyak orang telah familiar dengan kata Gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan. Tentu  banya orang telah tahu artinya, yaitu tertutupnya suatu benda langit (matahari atau bulan) karena terhalang oleh lintasan benda langit lain yang berada di depannya.
                Dalam waktu dekat ini, tepatnya 9 Maret 2016, akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia. GMT di Indonesia terbilang langka. Sebab dalam 20 kejadian gerhana dalam rentang waktu 2001 hingga 2020, hanya terdapat satu GMT dan dua gerhana matahari cincin yang dapat diamati di Indonesia.

                Tercatat ada 12 Provinsi yang akan dilewati oleh kejadian langka ini. Provinsi-provinsi tersebut adalah Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Sedangkan untuk gerhana matahari sebagian (GMS) bisa dilihat di beberapa wilayah. Antara lain Padang, Bandung, Denpasar, Kupang, Manado, Banjarmasin, Surabaya, Jakarta, Pontianak, Makassar, dan Ambon.    

Lintasan Gerhana Matahari yang dilansir langitselatan.com
                Pemerintah tampaknya sangat jitu melihat momen ini. Melalui kementrian pariwisata, Indonesia mempromosikan wisata  GMT yang akan dilakukan oleh agen-agen wisata. Berbagai daerah telah juga telah mempersiapkan berbagai event untuk meramaikan turis baik domestik maupun mancanegara di daerah tersebut.
                Di Sumatera Selatana akan dilangsungkan Glowing Night Run dengan rute Bukit Siguntan sampai Benteng Kuto Besar. Berlangsung pula ritual komunitas supranatural dan performance budayapada 8 Maret di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Pada 9 Maret diagendakan festival lomba foto Internasional, pertunjukan barongsai sepanjang 30 meter dan pelepasan lampion.
                Daerah lain yang juga akan mengalami GMT adalah Bengkulu. Agen-agen wisata Bengkulu mempromosikan Wisata Bahari untuk bisa melihat dan menikmati momen langka ini. Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, akan diadakan berbagai festival antara lain festival gerhana atau Eclipse Festival. Festival ini akan diisi dengan pameran seni terutama budaya lokal, perkusi khas dayak, tariann kolosal, dan lainnya.
                Di Sulawesi Tengah akan diramaikan dengan berbagai aktivitas. Antara lain pergelaran seni, fashion show batik, lomba musik bambu, launching Festival Bahari Togean 2016, karnaval dokar hias, pameran kuliner, dan atraksi kesenian. Di Maluku Utara akan berlangsung gala dinner peserta GMT, Total Eclipse Run 10 Km, dan festival budaya Maluku Utara.
                Bagi anda yang ingin menyempatkan waktu untuk berlibur di lokasi-lokasi tersebut, pastikan anda tetap menjaga kebugaran tubuh anda. Sebab, beberapa lokasi jujukan wisata untuk mengamati GMT tersebut tergolong jauh.
                Daerah lain yang juga akan mengalami GMT adalah Luwuk, Sulawesi Tengah. Di kota yang berjarak 607 Km dari Kota Palu atau setara dengan 16 jam perjalan darat tersebut, GMT akan berlangsung cukup lama yaitu 2 menit 50 detik. Jika menggunakan pesawat, jarak tempuh Jakarta-luwuk berkisar antara 3-13 jam perjalanan, bergantung lamanya waktu transit maskapai penerbangan.
                Salah satu daerah yang tergolong jauh lagi adalah Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Daerah ini  tergolong jauh bagi anda yang berada di Pulau Jawa. Penerbangan dari Jakarta menuju Maba membutuhkan waktu 5-12 jam tergantung lamanya waktu transit maskapai penerbangan. Namun daerah ini merupakan daerah yang sangat strategis baik dari waktu maupun lokasi. Disini anda diperkirakan dapat mengamati GMT selama 3 menit 17 detik.
               
Durasi waktu Gerhana Matahari Total yang dilansir langitselatan.com

                Oleh sebab itu, siapkan perlatan tempur anda sebelum terjun di lokasi agar momen istimewa ini tak terlewatkan begitu saja. Jangan lupa menyiapkan kacamata khusus untuk dapat melihat matahari. Kacamata ini terbuat dari polimer hitam ND 5 seymour dan frame double artpaper dengan ukuran 19,5 x 4 cm. Kacamata tersebut dapat mengurangi intensitas matahari hingga 100.000 kali sehingga anda bisa mengamati matahari dengan aman.
                Bagi anda para fotografer, yang ingin mengabadikan momen ini berupa foto maupun film pendek, persiapkan juga lensa supertele dan filter ND untuk mengurangi intensitas cahayan matahari yang masuk ke kamera. Banyak festival fotografi untuk menyambut GMT mulai dari lokal hingga internasional.
                Fenomena ini juga memikat banyak wisatawan mancanegara. Saat ini setidaknya ada empat kapal pesiar yang telah mendaftarkan diri melintasi Indonesia pada saat GMT. Yakni Orion Cruise milik National Geographic, Caledonian Cruise, Coral Princess Cruise, dan Peter Deilmann Cruise. Selain kapan asing, Pelni pun memiliki paket wisata dengan tiga kapal besar sebagai hotel terapung di Bangka Belitung, Palu, dan Ternate.
                Para peneliti dari dalam dan luar negeri juga turut bersiap menyambut GMT. BMKG memiliki rencana melakukan penelitian terkait pengamatan gravitasi, pengamatan GMT, maupun pengamatan medan magnet bumi di berbagai wilayah. Sementara itu berbagai lembaga dari luar negeri juga akan berpartisipasi. Antara lain NASA (AS), KARI (Korea), dan PICARD Space Mission/CNES (Prancis).
                Jadi dimanapun anda berada, luangkan waktu anda untuk mengamati keindahan GMT ini. Bagi anda yang bertempat tinggal di tempat-tempat yang dilalui GMT maka luangkan waktu bersama keluarga dan teman anda. Bagi anda yang sedang bekerja sempatkanlah untuk mengabadikan momen langka ini.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar