Banyak
orang telah familiar dengan kata Gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana
bulan. Tentu banya orang telah tahu
artinya, yaitu tertutupnya suatu benda langit (matahari atau bulan) karena
terhalang oleh lintasan benda langit lain yang berada di depannya.
Dalam
waktu dekat ini, tepatnya 9 Maret 2016, akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT)
di Indonesia. GMT di Indonesia terbilang langka. Sebab dalam 20 kejadian
gerhana dalam rentang waktu 2001 hingga 2020, hanya terdapat satu GMT dan dua
gerhana matahari cincin yang dapat diamati di Indonesia.
Tercatat ada 12 Provinsi
yang akan dilewati oleh kejadian langka ini. Provinsi-provinsi tersebut adalah
Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,
dan Maluku Utara. Sedangkan untuk gerhana matahari sebagian (GMS) bisa dilihat
di beberapa wilayah. Antara lain Padang, Bandung, Denpasar, Kupang, Manado,
Banjarmasin, Surabaya, Jakarta, Pontianak, Makassar, dan Ambon.
|
Lintasan Gerhana Matahari yang dilansir langitselatan.com |
Pemerintah
tampaknya sangat jitu melihat momen ini. Melalui kementrian pariwisata,
Indonesia mempromosikan wisata GMT yang
akan dilakukan oleh agen-agen wisata. Berbagai daerah telah juga telah mempersiapkan
berbagai event untuk meramaikan turis
baik domestik maupun mancanegara di daerah tersebut.
Di
Sumatera Selatana akan dilangsungkan Glowing
Night Run dengan rute Bukit Siguntan sampai Benteng Kuto Besar. Berlangsung
pula ritual komunitas supranatural dan performance
budayapada 8 Maret di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.
Pada 9 Maret diagendakan festival lomba foto Internasional, pertunjukan
barongsai sepanjang 30 meter dan pelepasan lampion.
Daerah
lain yang juga akan mengalami GMT adalah Bengkulu. Agen-agen wisata Bengkulu
mempromosikan Wisata Bahari untuk bisa melihat dan menikmati momen langka ini.
Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, akan diadakan berbagai festival antara lain
festival gerhana atau Eclipse Festival.
Festival ini akan diisi dengan pameran seni terutama budaya lokal, perkusi khas
dayak, tariann kolosal, dan lainnya.
Di
Sulawesi Tengah akan diramaikan dengan berbagai aktivitas. Antara lain
pergelaran seni, fashion show batik,
lomba musik bambu, launching Festival
Bahari Togean 2016, karnaval dokar hias, pameran kuliner, dan atraksi kesenian.
Di Maluku Utara akan berlangsung gala
dinner peserta GMT, Total Eclipse Run 10 Km, dan festival budaya Maluku
Utara.
Bagi
anda yang ingin menyempatkan waktu untuk berlibur di lokasi-lokasi tersebut,
pastikan anda tetap menjaga kebugaran tubuh anda. Sebab, beberapa lokasi
jujukan wisata untuk mengamati GMT tersebut tergolong jauh.
Daerah
lain yang juga akan mengalami GMT adalah Luwuk, Sulawesi Tengah. Di kota yang
berjarak 607 Km dari Kota Palu atau setara dengan 16 jam perjalan darat
tersebut, GMT akan berlangsung cukup lama yaitu 2 menit 50 detik. Jika
menggunakan pesawat, jarak tempuh Jakarta-luwuk berkisar antara 3-13 jam
perjalanan, bergantung lamanya waktu transit maskapai penerbangan.
Salah
satu daerah yang tergolong jauh lagi adalah Maba, Halmahera Timur, Maluku
Utara. Daerah ini tergolong jauh bagi
anda yang berada di Pulau Jawa. Penerbangan dari Jakarta menuju Maba
membutuhkan waktu 5-12 jam tergantung lamanya waktu transit maskapai
penerbangan. Namun daerah ini merupakan daerah yang sangat strategis baik dari
waktu maupun lokasi. Disini anda diperkirakan dapat mengamati GMT selama 3
menit 17 detik.
|
Durasi waktu Gerhana Matahari Total yang dilansir langitselatan.com |
Oleh
sebab itu, siapkan perlatan tempur anda sebelum terjun di lokasi agar momen
istimewa ini tak terlewatkan begitu saja. Jangan lupa menyiapkan kacamata
khusus untuk dapat melihat matahari. Kacamata ini terbuat dari polimer hitam ND
5 seymour dan frame double artpaper
dengan ukuran 19,5 x 4 cm. Kacamata tersebut dapat mengurangi intensitas
matahari hingga 100.000 kali sehingga anda bisa mengamati matahari dengan aman.
Bagi
anda para fotografer, yang ingin mengabadikan momen ini berupa foto maupun film
pendek, persiapkan juga lensa supertele dan
filter ND untuk mengurangi intensitas cahayan matahari yang masuk ke kamera.
Banyak festival fotografi untuk menyambut GMT mulai dari lokal hingga
internasional.
Fenomena
ini juga memikat banyak wisatawan mancanegara. Saat ini setidaknya ada empat
kapal pesiar yang telah mendaftarkan diri melintasi Indonesia pada saat GMT.
Yakni Orion Cruise milik National Geographic, Caledonian Cruise, Coral Princess
Cruise, dan Peter Deilmann Cruise. Selain kapan asing, Pelni pun memiliki paket
wisata dengan tiga kapal besar sebagai hotel terapung di Bangka Belitung, Palu,
dan Ternate.
Para
peneliti dari dalam dan luar negeri juga turut bersiap menyambut GMT. BMKG
memiliki rencana melakukan penelitian terkait pengamatan gravitasi, pengamatan
GMT, maupun pengamatan medan magnet bumi di berbagai wilayah. Sementara itu
berbagai lembaga dari luar negeri juga akan berpartisipasi. Antara lain NASA
(AS), KARI (Korea), dan PICARD Space Mission/CNES (Prancis).
Jadi
dimanapun anda berada, luangkan waktu anda untuk mengamati keindahan GMT ini.
Bagi anda yang bertempat tinggal di tempat-tempat yang dilalui GMT maka
luangkan waktu bersama keluarga dan teman anda. Bagi anda yang sedang bekerja
sempatkanlah untuk mengabadikan momen langka ini.